Komisi V Dengar Aspirasi Korban Kecelakaan KRL vs Truk BBM di Bintaro
Tim Kunjungan Lapangan Komisi V DPR RI mendengar aspirasi dari korban kecelakaan KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang yang bertabrakan dengan truk tangki BBM. Sejumlah masukan yang disampaikan perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah.
"Ada masukan layanan PT. KAI pada saat kecelakaan harus jadi perhatian, kemana harus mengadu, barang mereka yang tertinggal di kereta bagaimana, informasi bagi keluarga korban, bagaimana melanjutkan perjalanan. Harusnya ada pos khusus yang segera dibuka, segera melayani," kata anggota Komisi V Hetifah, saat meninjau lokasi kecelakaan di Bintaro, Jaksel, Senin malam (9/12/13).
Yopi penumpang KRL yang berasal dari Karawang kepada Hetifah juga mengadukan tentang trauma yang dialami anaknya pasca kecelakaan. "Kecelakaan ini membuat anak saya ketakutan, trauma. Bagaimana kalau ketakutan ini berlarut-larut, terbangun malam, tidak bisa tidur. Ini akan berpengaruh pada pendidikannya. Kecelakaan seperti ini sudah berulang-ulang terjadi kenapa pemerintah tidak mencegah, " keluhnya sambil memeluk anaknya Dian, 13 tahun.
Pemerintah menurut politisi dari FPG ini memang sedang fokus menangani korban yang meninggal dan luka-luka, perbaikan sarana dan infrastruktur agar berfungsi kembali. Selanjutnya patut menyediakan layanan pasca kecelakaan untuk membantu korban mengatasi ketakutan dan trauma yang dialami.
Sementara itu dalam penjelasannya kepada Tim Komisi V, Kapolsek Pesanggrahan Kom.(Pol) Deddy Arnadi menjelaskan data terakhir sampai pukul 22.00 WIB tercatat 102 korban. 7 meninggal dunia, 13 luka berat dan 82 orang luka ringan. Korban dirawat di rumah sakit terdekat diantaranya RS. Pertamanina, RS. Sunyoto dan RS. Kramat Jati. (iky)foto:odjie/parle/hr.